English part could be seen [here]
[Angel Beats!] Ini memang sebuah judul anime, tapi anime ini, memiliki sebuah pesan yang sangat besar jika kita benar benar menyimak cerita yang ada di dalamnya. Untuk kali ini, saya akan membahas episode 10 yang berjudul [Goodbye Days]
Episode ini berputar pada hubungan Yui dan Hinata meskipun Hinata tahu kekurangan yang dimiliki oleh Yui.
Semasa hidupnya, Yui tidak bisa bergerak. Tubuhnya lumpuh karena saat kecil dia ditabrak oleh sebuah mobil dari belakang. Karena itulah, di dunia tersebut Yui punya banyak keinginan. Hingga permintaan terakhirnya, yang tidak bisa dipenuhi oleh Otonashi... Pernikahan...
Dia lumpuh. Dia tidak bisa melakukan perkejaan rumah... Lebih tepatnya, dia tidak bisa melakukan apapun sendiri. Mengetahui semua kekurangan yang dia miliki, siapa yang mau menikahi orang seperti itu?. Otonashi sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Dia sendiri ragu sampai Hinata tiba tiba datang dan mengatakan bahwa dia akan menikahi Yui
Ya, dia bilang dia akan menikahi Yui tak peduli kekurangan apa yang dimiliki oleh Yui. Dia bahkan berkata bahwa kemungkinan dia bertemu lagi dengan Yui hanya 1:6 juta, dia akan tetap jatuh cinta pada Yui
Hinata dengan berani berkata dia akan menikahi Yui. Meskipun Yui ada dalam tubuh yang tidak bisa bergerak. Meskipun Yui tidak bisa memberikan anak untuknya. Walaupun Yui sudah mendekati ajalnya, dia akan tetap menikahi Yui.
Yui berkata "Tapi kita tidak bisa bertemu di dunia itu... Yui akan selalu ada di kasur. Yui kan tidak bisa bergerak..."
Hinata menjawab "Kau tahu, aku pemain baseball. Suatu hari aku akan mencetak homerun yang akan melalui jendelamu. Dan saat aku akan mengambilnya, aku akan bertemu kamu. Tidak lama setelah itu, menemuimu akan jadi kebiasaan, mengobrol denganmu, dan dalam waktu singkat, kita akan jatuh cinta lagi"
Selain dari betapa apik episode ini dibuat, pasangan itu dengan jelas membawa cinta ke halaman selanjutnya. Cinta mereka bukan cinta yang berkata "Hey, Aku cinta kamu. Kamu mau jadi pacarku?" atau "Hey aku cinta kamu, ayo kencan" atau "Hey, aku cinta kamu. Ayo pergi ke suatu tempat berdua denganku" tapi itu adalah cinta yang berkata "Aku cinta kamu, aku tidak akan pergi dan aku akan selalu ada bersamamu baik itu saat senang maupun sedih. Aku akan mencintai kamu tak peduli kekurangan apa yang kamu punya. Itu karena, aku cinta kamu karena kamu. Bukan karena bentuk yang kamu punya"
Ya, saya harus bilang bahwa mayoritas kita melihat pasangan kita dari wujud mereka saat ini. Saya ingin bertanya kepada kalian. Akankah kalian tetap mencintai pasangan kalian saat mereka tidak bisa berjalan? Kalian tidak akan bisa. Kalian pasti akan lebih memilih untuk meninggalkan mereka dan mencari kebahagiaan kalian sendiri. Akankah kalian tetap mencintai pasangan kalian saat mereka lumpuh seumur hidup? Akankah kalian lakukan itu? Tidak. Kalian pasti akan meninggalkan mereka dan pergi bersama orang lain yang tidak membutuhkan bantuan hanya untuk berjalan...
Tapi orang yang mencintai pasangannya secara tulus akan menjawab: "Ya aku akan tetap mencintai dia. Jika dia tidak dapat berjalan, aku akan mendorong mereka di kursi roda. Jika mereka tidak bisa melihat, aku akan menjadi mata bagi mereka untuk memberi tahu mereka betapa hebatnya dunia ini. Jika mereka tidak bisa berbicara, aku akan menjadi mulut mereka karena hati kami selalu terhubung."
Itulah bagaimana cinta seharusnya. Cinta seharusnya tidak melihat apa yang ada di luar, cinta harus melihat apa yang ada didalam. Cinta tidak butuh bentuk, Karena sesuatu yang berbentuk bisa hilang dan kita akan lupa seiring waktu.
Itu saja dari saya, semoga apa yang saya tulis bisa mengubah pandangan kalian tentang cinta. Cinta tidak melulu soal jalan-jalan bersama pasangan. Cinta itu untuk peduli pada mereka, selalu bersama mereka saat mereka butuh kita, dan jadi orang yang memegang tangan mereka saat sulit :)
-Jakarta, 29 Desember 2010